Rabu, 13 April 2011

laporan praktikum silvika


                                                KATA PENGANTAR          


Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, yang telah memberikan kemudahan dalam setiap urusan, sehingga penulis  dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah ini.
            Dalam penyusunan tugas praktikum ini  juga tidak terlepas dari bantuan dari berbagaai pihak , untuk itu penulis  mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1 para pembimbing atau Dosen silvika atas semua ilmu yang telah diberikan
2 para pengenal pohon yang telah membantu kami dalam mempermudah praktek dilapaangan.
            Laporan praktikum ini disusun sebagai panduan pelaksana praktikum kuliah silvika untuk Mahasiswa, penulis menharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan laporan berikutnya.
            Akhirnya penulis berharap semoga laporan praktikum ini berguna untuk kita semua.











                                                                                                Pontianak,12 juni 2010                                                                                                                      

                                                                                                            Punyusun



                                                            DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang.............................................................................
B.     Tujuan praktikum........................................................................
C.     Manfaat praktikum......................................................................
D.    Tinjauan pustaka.........................................................................

BAB II CARA KERJA PRAKTEK LAPANGAN
A.    Lokasi dan waktu praktek............................................................
B.     Objek praktikum..........................................................................
C.     Tahapan pelaksanaan praktek......................................................

BAB III HASIL PRAKTIKUM LAPANGAN
A.    Penyebaran dan tingkat pertumbuhan..........................................
B.     Pembahasan................................................................................

BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan...................................................................................
B.     Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................




                                                            BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
           
            Hutan adalah suatu hamparan lapangan tumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungan dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.hutan sangat berperan dalam kehidupan manusia karna dapat menyediakan kebutuhaan dalam setiap aspek kehidupan.dalam hutan juga kita dapat menemukan berbagai jenis pohon atau tumbuhan  yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan  obat-obatan.
            Namun hutan juga dapat dapat dikatakan sebagai suatu asosiasi kehidupan yang didominasi oleh pohon-pohon atau vegetasi berkayu menempati areal yang luas dengan kerapatan tertentu sehingga dapat menciptakan iklim mikro setempat. Dalam  perkembangan pohon yang ada dihutan  tentunya mengalami proses kehidupan yang bertahap, dimana dimulai dari biji,semai,pancang, tiang dan terakhir adalah pohon.
            Dalam suatu ekosistem tersebut masing-masing individu pohon pasti mengalami yang namanya persaingan guna mempertahankan kehidupan masing individu pohon tersebut, dimana kita ketahui bahwa adanya kelas tajuk yaitu, dominan, kodominan, intermediat(tengahan),  dan tertekan.              
Dalam pengertian silvika itu sendiri kita ketahui bahwa ilmu yang mempelajari sifat hutan dan pohon hutan, bagaiman mereka tumbuh berproduksi dan breaksi dengan lingkungannya.


B Tujuan praktek
           
            Adapun tujuan praktek silvika ini adalah untuk mengetahui pengenalan tegakan hutan berdasarkan  tipe hutan, struktur hutan, dan klasifikasi pohon.

C Manfaat  praktek

            Dalam praktikum mata kuliah silvika ini dapat memberikan gambaran serta informasi tentang vegetasi suatu hutan, serta menjadi acuan dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan, dan memberikan ilmu pengetahuan yang sangat luas.

D Tinjauan pustaka

Klasifikasi pohon atas dasar kedudukan didalam hutan, kedudukan pohon dalam suatu hutan tidak selalu sama. Tergantung pada kemampuan pohon itu mengatasi pesaingan dengan pohon-pohon atas dasar kedudukan atau tegakan didalam hutan.
Pohon-pohon tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 pohon dominan tajuk dari pohon-pohon ini terdapat paling atas dalam tajuk dalam mendapatkan cahaya matahari penuh atas dan sebagian dari samping.
2 pohon kodominan, pohon ini tidak setinggi pohon dominan tetapi masih mendapat cahaya penuh dari atas, meskipun dari samping terganggu oleh dominan.
3 pohon pertengahan, tajuknya berada dibawah tajuk-tajuk pohon dominan dengan kodominan masih mendapat cahaya dari samping.
4 pohon tertekan ini mendapat cahaya matahari atas melalui lubang-lubang dalam sengkuap tajuk pohon diatasnya.
5 pohon mati termasuk pohon-pohon yang mati dan sedang dalam proses kematian

            Levitt(1980) membedakan penghindaran dan toleransi tehadap suatu faktor cekaman cahaya matahari terhadap tanaman atau tumbuhan. Selama masa pertumbuhan sampai mencapai umur fisik pohon dan melalui berbagai tingkatan kehidupan yang berhubungan dengan ukuran tinggi dan diameternya baik itu untuk tinggkat semai, pancang, tiang  maupun pohon.
            Dimana dalam suatu ilmu silvika dijelaskan bahwa adanya perilaku pohon dan tegakan dalam suatu siklus hidup serta perilaku dalam beriaksi terhadap perubahan-perubahan lingkungannya.dimana juga dijelaskan bahwa silvika merupakan ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum kehidupan tumbuhan atau pohon dan tegakan hutan dalam kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan dimana tumbuhan atau pohon itu tumbuh.
            Cahaya juga merupakan salah satu kunci penentu dalam proses metabolisme dan fotosintesis untuk pohon. Respon tanaman terhadap cahaya berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis lainnya. Ada tanaman yang tahan( manpu tumbuh dalam kondisi cahaya yang terbatas atau sering kali disebut tanaman toleran atau tanaman intoleran
            Tanaman yang tahan kondisi cahaya terbatas secara umum mempunyai ciri morfologis yaitu daun lebar dan tipis, sedangkan pada tanaman yang intoleran akan mempunyai ciri morfologis daun kecil dan tebal.
            Tegakan menurut S.A.F(society of American forester) adalah suatu kelompok pohon-pohon atau tumbuhan lain yang terdapat pada suatu wilayah tertentu yang cukup seragam didalam susunan speciesnya, susunan umurnya dan keadaannya sehingga dapat dibedakan dengan kelompok tumbuh-tumbuhan lain yang terdapat diwilayah di dekatnya.
Ø  Berdasarkan asalnya
Hutan yang berkembang dari biji disebut High Forest, berproduksi secara vegetatif
Ø  Berdasarkan umur
Hutan primer(hutan tua yang ditandai dengan berkurangnya proporsi pohon-pohon muda
Hutan sekunder (pertumbuhan muda) yang ditandai dengan areal hutan yang mmempunyai banyak fase pertumbuhan.



BAB II CARA KERJA PRAKTEK LAPANGAN

 A. Lokasi dan waktu praktek
            Tempat            :     
            Hari/tanggal    :
            Waktu                         :

B. Objek praktek
            Yang menjadi objek praktikum dilapangan adalah  vegetasi hutan pada tingkat kerapatan , sebaran jenis masing-masing tegakan.

C. Tahapan pelaksanaan praktek
            Pengamatan dilakukan disetiap tingkat pertumbuhan suatu vegetasi yang dikelompokan kedalam:
Ø  Tingkat semai, yaitu sejak dari masa perkecambahan sampai mmencapai tinggi 1,5 meiiter.
Ø  Tingkat pancang, yaitu tingkat pertumbuhan permudaan yang mencapai tinggi antara 1,5 meiiter dwngan diameter ,batang kurang dari 10 cm.
Ø  Tingkat tiang, yaitu tingkat pertumbuhan pohon muda yang berukuran dengan diameter batan.g antara 10-19 cm.
Ø  Pohon yang tingkat pertumbuhan berdiameter batang atas diatas 20 cm.
Metoda yang digunakan adalah metoda dengan cara kuadran. Sehingga dalam hal ini masing- masing tingkat pertumbuhan adalah sebagai berikut:
Ø  Semai dengan ukuran petak 2m x 2m
Ø  Pancang dengan ukuran petak 5m x 5m.
Ø  Tiang dengan ukuran petak 10m x 10m
Ø  Pohon dengan ukuran petak 20m x  20m.



                                    BAB III HASIL PRAKTEK DIKLAPANGAN

A Penyebaran dan tingkat pertumbuhan

1 Tingkat semai

Dari hasil pengamatan dan pengukuran dilapangan dan dapat diketahui bahwa penyebaran dan pertumbuhan nya dapat kita lihat sebagai berikut:

No
Nama jenis
Jumlah
Petak yang ditemukan jenis
1
2
3
4
5
6
7
8
Karet
Durian
Jelutung
Waru
Kayu malam
Kayu leban
Shorea sp
Asam
10
4
1
1
1
2
4
5
1,2,3,4.5.6.7,dan 8
5 dan 6
3
1
2
9dan 10
8 dan 9
1,2. dan 3

Jumlah
28


2 Tingkat pancang

            Jumlah jenis dan penyebaran tingkat pertumbuhan pancang dapat kita lihat dalam dalam tabel dibawah ini:
             
No
Nama jenis
Jumlah
Petak yang ditemukan jenis
1
2
3
4
5
6
Kayu leban
Karet
Ara
Durian
Kayu malam
Purang

8
4
2
3
2
3
3.4,5
4,5,6,dan 7
3 dan 6
5 dan 6
1 dan 2
6 dan 7


Jumlah
22















3 tingkat tiang
           
            Jumlah jenis dan penyebaran  tingkat tiang, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No
Nama jenis
Jumlah
Petak yang ditemukan jenis
1
2
3
4
5
6
7
Karet
Durian
Jelutung
Waru
Leban
Shorea sp
Tengkawang
8
3
4
2
1
4
2
.4,5,6,7,dan 8
5.6 dan 7
7.8.9.dan 10
1 dan 2
3,5,dan 7
7,8,9,dan 10
7

Jumlah
24



B.Pembahasan

1 berdasarkan struktur tegakan
            Dari hasil pengamatan dan pengukuran dilapangan dapat diketahui struktur tegakan sebagai berikut:

Plot
Jenis
Tinggi total(M)
Diameter
1
Karet
Durian
18,00
30,00

53,00
250,0
2

Karet
Karet
karet
23,0
19,5
26,0
95,00
96,5
103,0
3
Karet
Karet
Karet
Durian
23,0
21,0
15,0
25,0
161,0
136,0
51,0
86,0
4
Karet
Durian
karet
18,0
16,0
22.0
90,0
162.0
93,0
5
Durian
karet
14,0
24,0
63,0
227,0
6
Karet
karet
21,0
21,0
96,5
128,7
7
Durian
karet
22,0
35,0
55,0
200,0
8
Karet
25,0
132,0
9
Karet
24,0
119,0
10
karet
77,0
21





2. Berdasarkan komposisi

            Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan maka kami dapat mengetahui dan menemukan komposisi hutan yang beragam jenis atau bberlainan, dalam praktikum kami  dapat memberikan keterangan bahwa hutan tersebut adalah hutan campuran(hutan yang terdiri dari jenis yang berbeda-beda.adapun keuntungan yang dapat kami dapatkan dari biologis hutan campuran adalah.kondisi iklim mikro berfluktasi lebih rendah,dan siklus haranya lebih cepat karena kondisi serasah yang merupakan campuran dari jenis-jenis daun.

3. Berdasarkan asal tegakan

            Dari praktikum yang kami lakukan dilapangan maka dapat diproleh bahwa hutan tersebut merupakan hutan tinggi, yaitu hutan yang berkembang atau tumbuh dengan biji.

4. Berdasarkan umur

            Dari praktikum yang dilakukan dilapangan maka kami juga dapat melihat bahwa hutan tersebut adalah hutan pertumbuhan muda, karena hutan tersebut terdiri dari bekas
tebangan atau tebangan yang berada dalam banyak fase pertumbuhan, dan fara pengenal pohon yang membantu kami dalam mengenal berbagai jenis pohon mengatakan bahwa, hutan tersebut pernah di dijadikan ladang bagi penduduk setempat pada beberapa tahun silam.

C.Toleransi pohon

            Dari hasil praktikum yang dilakukan dilapangan dapat diketahui bahwa ada pohon yang bisa dikatakan Toleransi dan Intoleransi.
Adapun pohon-pohon toleransi mempunyai tajuk yang tebal, terdiri dari beberapa lapisan tajuk yang tebal terdiri dari beberapa lapisan daun dimana lapisan daun yang dalam tetap dapat berfungsi pada intensitas yang rendah.
Pohon-pohan intoleransi mempunyai tajuk-tajuk tipis dan terbuka dimana daun –daunnya mendapat cahaya secara fisik.
             
Pohon
Jenis
Toleransi
Intoleransi
Keterangan
1
2
Karet
Durian 

ü   
ü   




   







                                    BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
           
         Dari hasil praktekum yang kami lakukan dilapangan dapat disimpulkan bahwa kami dapat membedakaan pohon berdasaarkan tipe hutan yang  mencakup asal hutan,umur hutan, komposisi hutan ,dan campur tangan manusia, kemudian kami juga daapat mengetahui  bagaimana struktur hutan itu sendiri,dan bagaimana kami dapat menentukan apakah pohon tersebut jenis pohon toleran atau intoleran.
         Disini kami dapat menyimpulkan bahwa hutan tersebut termasuk hutan yang berasal dari biji,dan hutan berdasarkan campur tangan manusia.

  1. Saran

Ø  Dalam praktek terpadu seharusnya memerlukan waktu yang cukup lama, karna praktek dilakukan dengan  terburu-buru hasilnya tidak terlalu efektif.




                              DAFTAR PUSTAKA

Steinlin, Hansjung,1988.Menuju Kelestarian Hutan, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

Astiani,Dwi dkk 2000.Buku Ajar Silvika.Universitas Tanjungpura Pontianak

.

2 komentar:

  1. Salam rimba....!!!!
    terimakasi atas infonya,,
    ini membantu sekali dalam penyusunan laporan saya,,!!!!
    izin copi ya

    BalasHapus
  2. Daftar pustakanya itu lo, wow dosen silvika eike! Ibu Dwi

    BalasHapus

Diharapkan keritik dan saranya untuk perbaikan blog ini kedepan,terimakasih.