Selasa, 21 Februari 2012

tugas sosiologi kehutanan

I.  PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan tropik ketiga di dunia, dengan ekosistem yang beragam mulai dari hutan tropik dataran rendah dan dataran tinggi sampai dengan hutan rawa gambut, rawa air tawar dan Hutan Bakau (mangrove). Hutan di Indonesia juga dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang yang sangat tinggi, sehingga memiliki peranan yang baik ditinjau dari aspek ekonomi, social budaya maupun ekologi. Namun, seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi nasional, tekanan terhadap sumber daya hutan semakin meningkat.
Salah satu kesulitan pengelolaan hutan saat ini adalah mengenai luas wilayah hutan yang sebenarnya dimiliki oleh

tugas silvikultur hutan alam


BAB  I  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
           Hutan hujan tropis merupakan salah satu ekosistem terrestrial yang paling produktif. Di samping karena  hutan hujan tropis menutupi sebagian besar bumi dan memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi, besarnya volume biomassa tumbuhan persatuan luas pada hutan hujan tropis, sehingga memberi kesan produktivitas yang sangat tinggi dan lahan yang sangat subur. Patandianan (1996) dalam Wiharto (2007) menyatakan, bahwa sifat tanah hutan hujan tropis adalah miskin hara sehingga tidak mampu mendukung produktivitas tumbuhan yang sangat tinggi. Namun, 

Minggu, 19 Februari 2012

tugas analisa kelayakan proyek hutan sengon


A.           PENDAHULUAN
Sengon dibudidayakan sebagai salah satu bahan baku industri kertas dan pulp, hal ini karena tanaman pohon sengon dapat dipanen lebih cepat (sekitar lima tahun). Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30-45 meter dengan diameter batang sekitar 70-80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih kelabu, tidak mengelupas dan tidak beralur.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri pulp dan kertas, perlu

contoh surat keterangan penghasilan orang tua


PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
KECAMATAN BUNGURAN TIMUR
KELURAHAN BANDARSYAH
Jalan. H. R. Soebrantas Siswanto Telp. ( 0773 ) 31009 Bandarsyah
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Lurah Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, dengan ini menerangkan bahwa :

Nama
:
M. Yusuf
Jenis kelamin
:
Sebala, 16-08-1963
Tempat/tanggal lahir
:
49 tahun
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Buruh Harian Lepas
Alamat
:
Jl. Fatimura RT. 02/RW. 04 Kelurahan Bandarsyah

Nama tersebut adalah orang tua dari :

tugas proposal teknis pembangunan hutan rakyat sengon

BAB I
PENDAHULUAN


Pembangunan hutan rakyat bertujuan untuk rehabilitasi lahan dan konservasi tanah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan hutan rakyat pada awalnya dilakukan dengan proyek kegiatan penghijauan. Namun setelah masyarakat merasa mendapat keuntungan ekonomi, maka masyarakat mengembangkan sendiri sehingga terbentuklah sentra-sentra hutan rakyat. Masyarakat mengembangkan hutan rakyat dengan model yang berbeda-beda. Pemilihan model tersebut didasarkan pada 

Minggu, 12 Februari 2012

PROTEIN TUGAS BIOKIMIA

Protein Tgs Biokim Ilyas

laporan praktek ekologi hutan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Peninjauan Struktur dan  Komposisi hutan  adalah salah satu cara mengetahui apakah kondisi suatu tegakan hutan  apakah baik atau tidak   baik  ,dengan  mengetahui dan  mencatat serta  mengamati  langsung kondisi tegakan dan komposisi tegakan hutan memungkinkan untuk menilai seberapa besar kekayaan ekologi hutan tersebut. Hutan didefinisikan sebagai suatu ekosistem yang dicirikan oleh penutup pohon yang kurang lebih rapat dan luas (ford-robinson, 1971). Dangler (1944) menunjukkan bahwa kumpulan pohon disebut hutan hanya bila cukup rapat menutup areal yang cukup luas untuk menimbun suatu kondisi iklim dan ekologi yang berbeda dengan kondisi luarnya.
Tujuan pengelolaan hutan telah berubah dengan

laporan praktikum fispon

PRAKTIKUM I
ZAT PENGATUR TUMBUH

    Landasan Teori
Hormon berasal dari kata Yunani yaitu hormon yang berarti menggiatkan, merangsang, membangkitkan timbulnya suatu aktivitas.  Menurut Moore (1979) hormon adalah suatu zat/senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif dalam jumlah yang sangat kecil, disintesa pada bagian tertentu tanaman kemudian diangkut ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara biokimia. Yang dimaksud hormon disini adalah Auxin, Giberelin, Cytokinin, ethylen dan ABA.  Sedangkan

tugas penginderaan jauh

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kayu. Data dari Bank Indonesia tahun 1999 menyatakan bahwa ekspor non migas  dari sektor kehutanan menghasilkan devisa negara yang tinggi sebesar 6 miliar dolar AS, yaitu setengah dari hasil ekspor migas. Ekspor kayu unggulan Indonesia adalah ekspor kayu Jati yang memiliki nilai ekonomis tinggi,  sehingga mengakibatkan permintaan akan kayu  Jati terus  meningkat.  Jati merupakan komoditas yang

laporan praktikum ekologi satwa liar

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Satwa atau disebut juga hewan, binatang, fauna adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan (kingdom) Animalia atau Metazoa. Hewan atau satwa, diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar yaitu hewan bertulang belakang (vertebrata) dan binatang tanpa tulang belakang (avertebrata atau invertebrata).Indonesia mempunyai keanekaragaman fauna yang sangat tinggi. Diperkirakan sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia nomor satu dalam hal

laporan praktikum keteknikan hutan


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam di negara kita yang merupakan penghasil devisa. Hutan mampu memberikan manfaat yang beranekaragam bagi kehidupan manusia. Karena hutan memiliki manfaat yang sedemikian besarnya, maka manusia perlu mengelola hutan agar dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin.
Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan manusia untuk mengubah dari keadaan tertutup menjadi terbuka, sehingga hutan tersebut dapat dimasuki, dikelola dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat secara optimal.
Pada hakekatnya Pembukaan Wilayah Hutan merupakan

laporan praktek inventarisasi hutan

BAB I
DASAR TEORI

A.    Inventarisasi Hutan
Inventarisasi Hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanan pengelolaan sumber daya tersebut.
Ruang lingkup Inventarisasi Hutan meliputi : survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumber daya manusia, serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan disekitar hutan. Inventarisasi hutan wajib dilaksanakan karena hasilnya digunakan sebagai bahan perencanan pengelolaan hutan agar diperoleh kelestarian hasil.
Hirarki inventarisasi hutan adalah

Laporan Praktek Pemuliaan Pohon

I.    PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Metode untuk mendapatkan benih – benih unggul adalah pemuliaan pohon. Dalam program pemuliaan kita memilih pohon yang memiliki sifat –sifat yang kita harapkan dan mengarahkan seleksi dan pembiakan untuk menghasilkan pohon – pohon yang lebih unggul dalam sifat – sifat tertentu. Maka pemuliaan  lebih dikenal dengan seleksi. (Irwanto,2010)
Sengon (Paraserianthes falcataria) adalah  salah satu jenis yang.dimamfaatkan dalam pengusahaan HTI. Hal ini didorong oleh keunggulan yang dimiliki sengon. Sengon dapat dimafaatkan sebagai